Minggu, 31 Juli 2016

Kabar duka, Mike Mohede Meninggal Dunia Minggu 31 Juli 2016 di usia 33 Tahun!

Tags

Industri musik Tanah Air kembali berkabung setelah kehilangan salah satu pemain terbaiknya. Hari ini, tepatnya Minggu, 31 Juli 2016, penyanyi solo Mike Mohede meninggal dunia akibat serangan jantung.

http://www.asalasah.com/2016/07/wow-mike-mohede-meninggal-dunia-minggu.html

Hingga berita ini diturunkan, sejumlah ucapan duka mengalir begitu deras di Twitter untuk Mike Mohede. Salah satunya datang dari penyanyi muda Kunto Aji.
"Innalillahi wa innaillaihi roji'un. Telah berpulang sahabat, saudara dan panutan kami Mike mohede. Minta doanya ya teman teman," tulis Kunto Aji di akun Twitter pribadinya.


Mike Mohede pertama kali meluncurkan album di tahun 05. Penyanyi jebolan ajang pencari bakat yang lahir pada 7 November 1983 ini juga sempat berkolaborasi dengan sejumlah penyanyi ternama Indonesia seperti Badai eks Kerispatih, Saykoji dan Maria Shandi lewat sebuah album rohani bertajuk Kemenanganku.
Pada 12 Juni 2015 lalu, Mike Mohede meluncurkan album kedua. Salah satu singlenya, "Sahabat Jadi Cinta", sukses mengantarkannya ke sejumlah tangga musik di Radio Tanah Air.

3 pelajaran hidup dari kematian Mike Mohede


Mike telah mendahului kita. Ia seorang yang baik. mungkin kita bertanya juga: ‘Kok bukan orang-orang jahat saja yang meninggal duluan? Kok harus orang baik?’. Karena mungkin orang jahat saat ini masih diberikan waktu dan kesempatan untuk bertobat, dan orang yang baik ini memang sudah menyelesaikan tugasnya di dunia ini dan harus kembali padaNya.

Mike lahir dalam keluarga yang mencintai Tuhan. Lahir di bulan November, 33 tahun yang lalu, Mike memang terkenal sebagai pribadi yang pekerja keras. Bukan untuk sekedar mencari keuntungan atau hal lainnya, Mike lebih bertanggung jawab terhadap komitmentnya pada pekerjaan. Apalagi setelah ayah Mike meninggal dunia, ia tampak terus berjuang untuk menghidupi keluargnya. Ini terlihat jelas saat wawancara pertama kala memenangkan kontes pencarian bakat tersebut. Kira-kira beginilah kutipannya:
‘Mulai saat ini, aku tidak hanya lagi membawa namaku sendiri, tapi juga nama keluarga, dan yang terutama nama bangsa. Untungnya aku punya keluarga yang selalu setia mendampingi, membimbing, dan mengingatkanku. Terutama Mamaku, Amin Yudhayani, yang tidak pernah berhenti mendoakanku. Kemenangan ini kupersembahkan untuk Mama’ (http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=9477).

Mike selalu berjuang untuk dapat membuat orang-orang disekitarnya bahagia. Ia berjuang agar orang-orang yang menaruh harap padanya tidak kecewa pada dia. Konon, ia tidak pun bahkan tidak terlalu perduli akan kesehatannya. Dan saat dokter mengingatkan agar ia menjaga kesehatannya  sejak tahun 07, Mike tetap berkeras untuk terus berjuang. Tapi tunggu dulu. Ini bukan berarti ia tidak perduli dengan hal itu.

Mike tetap berusaha agar dapat selalu fit. Ini terlihat saat ia berhasil menurunkan berat badannya yang cukup gempal saat itu. Ia seakan sadar bahwa, untuk dapat membahagiakan orang lain, ia harus kuat dan bugar, dan ini adalah sebuah pelajaran berharga bagi kita. Artinya, bagaimana mungkin kita dapat berjuang untuk menyenangkan orang lain, jika kita tidak berjuang untuk menjaga tubuh kita sendiri. Ini sama saja seperti menawarkan obat penumbuh rambut padahal kepala kita sendiri plontos (red: tidak ada rambutnya).

Perjuangan dimulai dari sebuah kesadaran bahwa hidup ini bukanlah sekedar tentang orang lain, tetapi juga diri kita sendiri. Seperti ada tertulis: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka”.


EmoticonEmoticon